Komponen ini fokus pada lokus dimana konflik terjadi dalam intensitas tinggi. Kegiatan mengatasi konflik diarahkan pada mobilisasi sumberdaya lokal, dalam hal ini kerjasama pengelola kawasan dan masyarakat desa. Kegiatan ini juga sekaligus membangun kemandirian masyarakat (Masyarakat Desa Mandiri/MDM) dalam ruang lingkup desa agar memiliki kapasitas penanggulangan konflik serta optimalisasi inovasi teknik KMG (GPS Collar, dan Pagar Kejut). Adapun kegiatan yang termasuk pada komponen ini antara lain:
Pagar listrik arus kontak PLN serta jerat satwa secara nyata telah menyebabkan kematian gajah khususnya di Aceh. Gajah terluka dan mengakibatkan infeksi juga terjadi karena jerat yang berujung dengan kematian. Komponen ini dilakukan untuk menghilangkan ancaman langsung menjadi sangat penting. Menghilangkan ancaman langsung dilakukan melalui tahapan kajian, pengembangan model, sosialisasi dan pendampingan. Kegiatan lainnya juga dilakukan patroli bersama yang melibatkan masyarakat dan staf pengelolaan kawasan baik di kawasan hutan lindung maupun hutan produksi dan penanganan kasus kejahatan terhadap satwa liar. Patroli difokuskan pada lokus 5 region kantong habitat gajah sumatera di Aceh. Adapun kegiatan yang termasuk kedalam fokus ini antara lain adalah:
Populasi alami kritis teridentifikasi di Aceh, sehingga diperlukan tindakan mendesak berupa translokasi atau pemindahan ke kantong atau habitat potensial. Tindakan mendesak translokasi didasarkan pada kajian menyeluruh dan perencanaan detil sehingga tingkat keberhasilannya tinggi. Kegiatan lainnya termasuk penanganan kondisi darurat medis gajah bersama tim wildlife ambulance. Adapun kegiatan yang termasuk di dalam komponen ini adalah sebagai berikut: